TUJUAN DAN MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN
A.Tujuan
Penggunaan media
pengajaran sangat diperlukan dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan
khususnya dalam pembelajaran membaca puisi. Menurut Achsin (1986:17-18)
menyatakan bahwa tujuan penggunaan media pengajaran adalah
(1) agar proses
belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna,
(2) untuk
mempermudah bagi guru/pendidik daiam menyampaikan informasi materi kepada anak
didik,
(3)
untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta memahami
materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik,
(4) untuk dapat
mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam
tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik,
(5) untuk
menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu
dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh
guru/pendidik.
Sedangkan Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan
tentang tujuan pemanfaatan media adalah
(1) pengajaran
akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi,
(2) bahan pelajaran
akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami,
(3) metode mengajar akan lebih bervariasi, dan
(4) siswa akan
lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
tujuan penggunaan media adalah
(1) efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan
belajar mengajar,
(2) meningkatkan
motivasi belajar siswa,
(3) variasi
metode pembelajaran, dan
4) peningkatan
aktivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
B.Manfaat
Secara umum manfaat penggunaan
media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu
(1) media pengajaran dapat
menarik dan memperbesar perhatian anak didik terhadap materi pengajaran yang
disajikan,
(2) media pengajaran dapat
mengatasi perbedaan pengalaman belajar anak didik berdasarkan latar belakang
sosil ekonomi,
(3) media pengajaran dapat membantu anak didik
dalam memberikan pengalaman belajar yang sulit diperoleh dengan cara lain,
(4) media pengajaran dapat
membantu perkembangan pikiran anak didik secara teratur tentang hal yang mereka
alami dalam kegiatan belajar mengajar mereka, misainya menyaksikan pemutaran
film tentang suatu kejadian atau peristiwa. rangkaian dan urutan kejadian yang
mereka saksikan dan pemutaran film tadi akan dapat mereka pelajari secara teratur
dan berkesinambungan,
(5) media pengajaran dapat
menumbuhkan kemampuan anak didik untuk berusaha mempelajari sendiri berdasarkan
pengalaman dan kenyataan,
(6) media pengajaran dapat
mengurangi adanya verbalisme dalain suatu proses (dalam bentuk kata-kata
tertulis atau lisan belaka) (Latuheru, 1988:23-24).
Sedangkan menurut Sadiman, dkk.
(2002:16), media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya
indera, misalnya
(1) obyek yang terlalu besar bisa
digantikan dengan realita, gambar, film, atau model,
(2) obyek yang kecil bisa dibantu
dengan menggunakan proyektor, gambar,
(3) gerak yang terlalu cepat
dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography,
(4) kejadian atau
peristiwa di masa lampau dapat ditampilkan dengan pemutaran film, video, foto,
maupun VCD,
(5) objek yang terlalu kompleks
(misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain,
dan
(6) konsep yang terlalu luas
(misalnya gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat
divisualisasikan dalam bentuk film, gambar, dan lain-lain.
Pemanfaatan
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar perlu direncanakan dan
dirancang secara sistematik agar media pembelajaran itu efektif untuk digunakan
dalam proses belajar mengajar. Ada beberapa pola pemanfaatan media
pembelajaran, yaitu
(1) pemanfaatan media
dalam situasi kelas atau di dalam kelas, yaitu media pembelajaran dimanfaatkan
untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu dan pemanfaatannya dipadukan dengan
proses belajar mengajar dalam situasi kelas,
(2) pemanfaatan
media di luar situasi kelas atau di luar kelas, meliputi (a) pemanfaatan secara
bebas yaitu media yang digunakan tidak diharuskan kepada pemakai tertentu dan
tidak ada kontrol dan pengawasan dad pembuat atau pengelola media, serta
pemakai tidak dikelola dengan prosedur dan pola tertentu, dan (b) pemanfaatan
secara terkontrol yaitu media itu digunakan dalam serangkaian kegiatan yang
diatur secara sistematik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan untuk dipakai oleh sasaran pemakai (populasi target) tertentu dengan
mengikuti pola dan prosedur pembelajaran tertentu hingga mereka dapat mencapai
tujuan pembelajaran tersebut,
(3) pemanfaatan
media secara perorangan, kelompok atau massal, meliputi (a) pemanfaatan media
secara perorangan, yaitu penggunaan media oleh seorang saja (sendirian saja),
dan (b) pemanfaatan media secara kelompok, baik kelompok kecil (2—8 orang)
maupun kelompok besar (9—40 orang),
(4) media dapat
juga digunakan secara massal, artinya media dapat digunakan oleh orang yang
jumlahnya puluhan, ratusan bahkan ribuan secara bersama-sama.
Berdasarkan pendapat tersebut di
atas, dapat dikatakan bahwa seorang guru
dalam memanfaatkan suatu media
untuk digunakan dalarn proses belajar mengajar harus memperhatikan beberapa
hal, yaitu
(1) tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
(2) isi materi pelajaran,
(3) strategi belajar mengajar
yang digunakan,
(4) karakteristik siswa yang
belajar. Karakteristik siswa yang belajar yang dimaksud adalah tingkat
pengetahuan siswa terhadap media yang digunakan, bahasa siswa, artinya isi
pesan yang disampaikan melalui media harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan
berbahasa atau kosakata yang dimiliki siswa sehingga memudahkan siswa dalam
memahami isi materi yang disampaikan melalui media. Selain itu, penting juga
untuk memperhatikan jumlah siswa. Artinya media yang digunakan hendaknya
disesuaikan dengan jumlah siswa yang belajar.
0 komentar:
Posting Komentar